Cuteki Galery Zone
Jumat, 30 November 2012
Kamis, 29 November 2012
Materi Biologi Semester 2
Teknologi Yang
Berkaitan Dengan Sistem Pernapasan
- Intubasi endotrakea dan trakeostomi
Kedua
cara ini dilakukan untuk menjaga agar trakea tetap terbuka. Intubasi endotrakea
sering dilakukan terhadap pasien yang baru saja menjalani oprasi. Caranya
adalah dengan memasukkan selang didalam trakea. Cara lain yang sering dilakukan
saat ini adalah trakeostomi, yaitu dengan melubangi trakea. Trakeostomi umumnya
dilakukan oleh ahli bedah untuk memasukkan alat untuk mengeluarkan sekresi dari
cabang bronkus atau saluran pernapasan lain untuk meningkatkan kerja paru-paru.
- Radiasi menggunakan sinar X
Penyinaran
bagian dalam (rontgen) sering dilakukan untuk mendiagnosis penyakit alat
pernapasan, misalnya kanker, paru-paru. Cara kerja alat rontgen adalah sebagai
berikut.
1) Pasien
menarik napas dalam-dalam dan berdiri tegak menghadap lapisan film.
2) Mesin
rontgen berada sekitar dua meter di belakang pasien.
3) Sinar
X akan menyinari bagian tubuh dari belakang, masuk melewati tubuh dan keluar dari
bagian depan.
Metode
ini disebut PA (Posterior ke anterior), merupakan metode yang umum dilakukan.
Jika mesin ada si depan pasien sehingga
sinar x masuk dari bagian depan dan keluar di bagian belakang, metodenya
disebut AP (anterior ke posterior).Sumber :nurfitrisari.blogspot.com
Materi Kimia Semester 2
KOLOID (KELAS XI)
- KOMPONEN DAN PENGELOMPOKAN SISTEM KOLOID
Sistem
koloid terdiri atas fase terdispersi dangan ukuran tertentu dalam medium pendespersi. Zat
yang didispersikan disebut fase
terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendespersikan
disebut medium pendispersi.
- Pengertian koloid
Koloid
adalah suatu suspensi partikel-partikel kecil yang mempunyai ukuran tertentu
dalam suatu medium kontinyu.
- Macam-macam Sistem dispersi
Berdasarkan
perbedaan ukuran zat yang didispersikan, sistem dispersi dapat dibedakan
menjadi:
1.
Dispersi
kasar (suspensi)
adalah partikel-partikel zat yang didispersikan lebih besar daripada 100
milimikron.
2.
Dispersi
halus adalah partikel-partikel zat yang didispersikan berukuran antara 1 sampai
dengan 100 milimicron.
3.
Dispersi
molekular (larutan sejati)
adalah partikel-partikel zat yang didispersikan lebih kecil daripada 1
milimicron.
Tabel
Perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi.
Aspek yang dibedakan
|
Sistem Dispersi
|
||
Larutan
Sejati
|
Koloid
|
Suspensi
|
|
Bentuk campuran |
Homogen
|
Homogen
|
Heterogen
|
Bentuk dispersi |
Dispersi
molekul
|
Dispersi
padatan
|
Dispersi
padatan
|
Penulisan |
X(aq)
|
X(s)
|
X(s)
|
Ukuran Partikel |
<
1 nm
|
1
nm – 100 nm
|
>100
nm
|
Fasa |
Tetap
homogen
|
Heterogen
|
Heterogen
|
Penyaringan |
Tidak
dapat disaring dengan kertas saring maupun saringan permeable
|
Tidak
dapat disaring dengan kertas saring biasa, tapi dapat disaring dengan
saringan pemeable
|
Dapat
disaring dengan kertas saring biasa
|
Pemeriksaan |
Tidak
dapat diamati dengan microscope biasa, tapi tramati dengan microscope
elektron
|
Dapat
diamati dengan microscope ultra.
|
Dapat
diamati dengan microscope biasa.
|
- Klasifikasi Sistem Dispersi Koloid
Dalam
sistem koloid, fase dispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, zat
cair, atau gas.
Berdasarkan
hubungan antara fase dispersi dengan medium dispersi, macam sistem koloid dapat
dibagi menjadi:
No. |
Fase
terdispersi
|
Fase
Pendispersi
|
Nama
sistem koloid
|
Contoh
sistem koloid
|
1. |
Cair
|
Gas
|
Aerosol
cair
|
Kabut,
awan
|
2. |
Cair
|
Cair
|
Emulsi
|
Air
susu, santan
|
3. |
Cair
|
Padat
|
Emulsi
|
Jelly,
mutiara, keju
|
4. |
Padat
|
Gas
|
Aerosol
padat
|
Asap,
Debu di udara
|
5. |
Padat
|
Cair
|
Sol
|
Cat,
Tinta, kanji
|
6. |
Padat
|
Padat
|
Sol
padat
|
Kaca
berwarna, intan hitam
|
7. |
Gas
|
Cair
|
Busa,
buih
|
Buih
sabun, krim krim kocok
|
8. |
Gas
|
Padat
|
Busa
padat
|
Batu
apung, karet busa
|
- Aerosol
Aerosol adalah
sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. Jika
zat yang terdispersi berupa zat padat disebut aerosol padat. Sedangkan jika zat yang
terdispersi berupa zat cair disebut aerosal
cair.
Contoh
aerosol padat: asap dan debu dalam udara
Contoh
aerosol cair: kabut dan awan
- Sol
Sol
adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam zat
cair
Contoh
sol: air sungai adalah sol dari lempung (tanah liat) dalam air, sol sabun, sol
detergen, sol kanji, tinta tulis, dan cat.
- Emulsi
Emulsi adalah
sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain.
Ada
dua macam emulsi, yaitu:
- Emulsi minyak dalam air (M/A); contohnya santan, susu, dan lateks.
- Emulsi air dalam minyak (A/M); contohnya mayonnaise, minyak bumi, dan minyak ikan.
- Buih
Buih adalah
sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. Contohnya buih sabun.
sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. Contohnya buih sabun.
- Gel
Gel adalah
koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair). Contohnya agar-agar, lem
kanji, selei, gelatin, gel, sabun, dan gel silika.
- Sifat-sifat koloid
Beberapa
sifat-sifat koloid yang khas, yaitu:
- Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh
partikel-partikel yang terdapat dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas
sinar terlihat.
- Gerak Brown
Gerak
Brown adalah gerakan terpatah-terpatah (gerak zig-zag) yang terus-menerus dalam
sistem koloid
- Diffusi dan Filtrasi
Partikel
koloid lebih sulit berdifusi bila dibandingkan dengan larutan sejati. Hal ini
disebabkan ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan dengan partikel
larutan sejati. Selain itu ukuran partikel koloid juga menyebabkan partikel
koloid tidak dapat disaring dengan kertas biasa, tetapi harus dengan penyaring
ultra.
Adsorpsi
Adsorpsi adalah
proses penyerapan zat/partikel/molekul pada permukaan diri zat tersebut
sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Antara partikel koloid dengan
ion-ion yang diadsorpsi akan membentuk beberapa lapisan, yaitu:
1. Lapisan pertama ialah lapisan inti yang bersifat
netral, terdiri atas partikel koloid netral.
2. Lapisan ion dalam ialah lapisan ion-ion yang
diadsorpsi oleh koloid.
3. Lapisan ion luar
- Kesetabilan koloid
Kesetabilan kolid ditentukan oleh muatan listrik yang dikandung partikel
koloid. Muatan listrik dapat dilucuti, misalnya dengan penambahan zat yang
bersifat elektrolit, akibatnya akan terjadi penggumpalan koloid atau
pengendapan koloid
- Elektroforesis
Elektroforesis
adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan. Partikel-partikel koloid yang
bermuatan dengan bentuan arus listrik akan mengalir ke masing-masing elektroda
yang bermuatannya berlawanan. Partikel yang bermuatan positif bergerak menuju
ke elektroda positif.
- Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses
koagulasi atau penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yang digunakan pada
emulsi, misalnya casein dalam susu. Jenis koloid ini disebut emuglatol.
- Dialisis
Dialisis
adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau
membran yang diletakan di dalam air yang mengalir
- Koloid Liofil dan koloid Liofob
Umumnya
terjadi pada koloid yang fase terdispersinya padatan dan mediumnya cairan atau
berupa sol, sehingga lebih dikenal sebagai sol
liofil atau sol
liofob.
Sol liofil adalah
sol di mana fase terdispersinya senang akan medium pendispersinya (senang akan
cairan) atau di katakan juga afinitas atau daya tarik terhadap mediumnya sangat
kuat.
Sol liofob adalah
kebalikan dari sol liofil, di mana partikel fase terdispersinya kurang/tidak
senang akan cairannya (mediumnya).
Perbedaan antara koloid liofob dengan
koloid liofil dapat disimak pada tabel dibawah ini .
No. |
Koloid
liofil
|
Koloid
liofob
|
1. |
Partikel
tidak dapat dilihat dengan microscope ultra
|
Partikelnya
dapat dilihat denan microscope ultra
|
2. |
Tidak
menunjukan peristiwa elektroforesis
|
Menunjukan
peristiwa elektroforesis
|
3. |
Tidak
mengalami koagulasi bila diberi sedikit elektrolit
|
Mengalami
koagulasi jika diberi elektrolit
|
4. |
Memiliki
viskositas besar
|
Viskositas
mirip medium pendispersinya
|
5. |
Tegangan
permukaan kecil
|
Tegangan
permukaan mirip medium pendispersinya
|
6. |
Tidak
menjukan gerak brown
|
Menunjukan
gerak brown yang jelas
|
7. |
Pada
penguapan atau pendinginan menghasilkan gel, yang akan membentuk sol lagi
bila diberi medium pendispersinya
|
Pada
penguapan atau pendinginan akan menghasilkan koagulasi, tidak membentuk sol
kembali bila diberi medium pendispersinya.
|
- PEMBUATAN KOLOID
Larutan
koloid dapat dibuat dengan dua cara, yaitu:
- Kondensasi
Kondensasi
adalah penggabungan partikel-partikel halus (molekuler) menjadi partikel yang
lebih besar. Pembuatan koloid dengan cara ini dilakukan melalui:
- Cara Kimia
Partikel koloid dibentuk melalui reaksi-reaksi kimial
seperti reaksi hidrolisis, reaksi reduksi-oksidasi, atau reaksi subtitusi.
- Hidrolisis
Hidrolisis merupakan reaksi zat dengan air.
Contoh : pembuatan sol Besi(III)hidroksida, sol Al(OH)3
Sol besi (III)hidroksida dibuat dari larutan FeCl3
dengan air mendidih.
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) →
Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)
Coklat
AlCl3(aq) + 3 H2O(l) → Al(OH)3(s) + 3 HCl(aq)
Putih
- Reaksi reduksi-oksidasi
CONTOH
:
a.
Gas H2S dialirkan dalam larutan SO2 membentuk sol
belerang
2H2S
+ SO2 → 2H2O + 3S
b.
AuCl3 dimasukkan dalam air dan dipanaskan sera ditambah formalin
encer akan terbentuk sol logam (sol emas)
2 AuCl3 + 3 H2 O + 3HCOH → 2Au +
6HCl + 3HCOOH
Reaksi reduksi oksidasi merupakan reaksi yang disertai
perubahan bilangan oksidasi
2.
Reaksi
subtitusi
Reaksi subtitusi merupakan reaksi penggantian, misalnya
pengggantian ion.
3.
Cara
Fisika
Dilakukan dengan jalan menurunkan kelarutan dari zat
terlarut, yaitu dengan jalan pendinginan atau mengubah pelarut sehingga
terbentuk satu sol koloid.
- Cara Dispersi
Pembuatan
koloid dengan cara dispersi merupakan pemecahan partikel-partikel kasar menjadi
partikel yang lebih halu/ lebih kecil; dapat dilakukan secara mekanik,
peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig).
- Cara Mekanik
Dengan cara ini butir-butir kasar digerus dengan lumpung
atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu kemudian
diaduk dengan medium dispersi
Contoh:
Sol belerang dibuat dengan menggerus serbuk belerang
bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti Gula Pasir), kemudian mencampur
serbuk halus itu dengan air (seperti yang dilakukan dalam praktikum)
- Cara Peptisasi
Pembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan
koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat
pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselusosa oleh
aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain.
- Cara Busur Bredig
Digunakan untuk membuat sol-sol logam, logam yang akan
dijadikan koloid digunakan sebagai elektroda yang dicelupkan dalam medium
dispersi, kemudian diberi loncatan listrik diantara kedua ujungnya. Mula-mula
atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu mengalami kondensasi sehingga
membentuk partikel koloid. Jadi, cara ini merupakan penggabungan antara cara
dispersi dengan cara kondensasi
Sumber :learningchemistryisfun.blogspot.com
Materi Fisika Semester 2
FLUIDA
FLUIDA STATIS
Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan gas. Fluida dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis dan dinamis.
Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan gas. Fluida dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis dan dinamis.
TEKANAN HIDROSTATIS
Tekanan hidrostatis ( Ph) adalah tekanan yang
dilakukan zat cair pada bidang dasar tempatnya.
PARADOKS HIDROSTATIS
Gaya yang bekerja pada dasar sebuah bejana tidak tergantung pada bentuk
bejana dan jumlah zat cair dalam bejana, tetapi tergantung pada luas dasar
bejana ( A ), tinggi ( h ) dan massa jenis zat cair ( r )
dalam bejana.
dalam bejana.
Ph
= r g h
Pt = Po + Ph F = P h A = r g V |
r = massa
jenis zat cair
h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi Pt = tekanan total Po = tekanan udara luar |
|
HUKUM PASCAL
Tekanan yang dilakukan pada zat cair akan diteruskan ke semua arah
sama.
P1 = P2 ® F1/A1 = F2/A2
HUKUM ARCHIMEDES
Benda di dalam zat cair akan mengalami pengurangan berat sebesar berat
zat cair yang dipindahkan.
Tiga keadaan benda di dalam zat cair:
a. tenggelam:
W>Fa Þ rb > rz
b. melayang: W = Fa Þ rb = rz c. terapung: W=Fa Þ rb.V=rz.V' ; rb<rz |
|
W = berat benda
Fa = gaya ke atas = rz . V' . g
rb = massa jenis benda
rz = massa jenis fluida
V = volume benda
V' = volume benda yang berada dalam fluida
Fa = gaya ke atas = rz . V' . g
rb = massa jenis benda
rz = massa jenis fluida
V = volume benda
V' = volume benda yang berada dalam fluida
Akibat adanya gaya ke atas ( Fa ), berat benda di dalam zat cair (Wz)
akan berkurang menjadi:
Wz = W - Fa
Wz = berat benda di dalam zat cair
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan ( g) adalah besar gaya ( F ) yang dialami
pada permukaan zat cair persatuan panjang(l)
g = F / 2l
KAPILARITAS
Kapilaritas ialah gejala naik atau turunnya zat cair ( y ) dalam tabung
kapiler yang dimasukkan sebagian ke dalam zat cair karena pengarah adhesi dan
kohesi.
y = 2 g cos q / r g r
y = kenaikan/penurunan zat cair pada pipa (m)
g = tegangan permukaan (N/m)
q = sudut kontak (derajat)
p = massa jenis zat cair (kg / m3)
g = percepatan gravitas (m / det2)
r = jari-jari tabung kapiler (m)
y = kenaikan/penurunan zat cair pada pipa (m)
g = tegangan permukaan (N/m)
q = sudut kontak (derajat)
p = massa jenis zat cair (kg / m3)
g = percepatan gravitas (m / det2)
r = jari-jari tabung kapiler (m)
FLUIDA DINAMIS
Sifat Fluida Ideal:
- tidak dapat ditekan (volume tetap karena tekanan)
- dapat berpindah tanpa mengalami gesekan
- mempunyai aliran stasioner (garis alirnya tetap bagi setiap partikel)
- kecepatan partikel-partikelnya sama pada penampang yang sama
- dapat berpindah tanpa mengalami gesekan
- mempunyai aliran stasioner (garis alirnya tetap bagi setiap partikel)
- kecepatan partikel-partikelnya sama pada penampang yang sama
HUKUM BERNOULLI
Hukum ini diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda
dalam suatu pipa.
CEPAT ALIRAN (DEBIT AIR)
Cepat aliran (Q) adalah volume fluida yang dipindahkan tiap satuan
waktu.
Q = A . v
A1 . v1 = A2 . v2
v = kecepatan fluida (m/det)
A = luas penampang yang dilalui fluida
A = luas penampang yang dilalui fluida
Sumber
:artikel-tantysulis.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)